Detail Monografi

Konstitusi negara modern pada dasarnya adalah perwujudan dari gagasan dan cita-cita kebangsaan suatu bangsa. Dengan gagasan dan cita-cita kebangsaan itu, konstitusi suatu negara modern bukan hanya memuat prinsip-prinsip, norma-norma- aturan-aturan, dan institusi-institusi yang secara umum dimiliki dalam susunan negara modern, akan tetapi juga mengandung identitas nasional yang membedakannya dengan konstitusi negara lain. Oleh karena itulah, dalam pembentukan konstitusi suatu negara modern selalu muncul upaya untuk menghidupkan kembali, menyusun kembali, atau merekonstruksi tradisi suatu bangsa sebagai upaya untuk membentuk identitas nasional dalam konstitusi suatu negara. Buku yang ada di tangan para pembaca ini merupakan kajian terhadap upaya rekonstruksi tradisi dalam UUD 1945 yang dilakukan oleh para pendiri negara Indonesia beserta dinamika dan perkembangannya setelah kemerdekaan hingga masa amandemen UUD 1945. Penulis buku ini mengkaji topik tersebut melalui penelitian pada tiga lokas di Indonesia, yakni daerah Surakarta-Yogyakarta, Makassar-Bone, dan Padang serta melakukan perbandingan dengan negara Malaysia. Ketiga daerah di Indonesia itu dipandang oleh penulis mempresentasikan tradisi utama dalam bernegara di Indonesia, yakni tradisi Jawa, tradisi Bugis-Makassar, dan tradisi Minangkabau. Sementara perbandingan dengan Malaysia karena negara jiran tersebut telah melakukan rekonstruksi tradisi Perpatih yang berasal dari Minangkabau ke dalam susunan negara persekutuan Malaysia.